WELCOME TO MY BLOG

"WELCOME TO THIS BLOG!"
Hello, Guests! It's my pleasure to visit my blog. Hopefully, it's useful especially if you are a student who learning English.

My Creation

My Creation
If You wanna learn to make like this, just write me on the comment dialogue.

SHARING THE INFORMATION

In increasing our knowledge, of course we have to read and see much. The many people around the world have published their creations through internet. So whatever you want they are always available for you. Here, just I want to share you about what I have and I hope it's useful especially in your English Lessons.

Minggu, 02 Mei 2010

Ceritaku: "GADIS DAN TIKUS KOTA"

Di sebuah pinggiran kota yang sangat kumuh ada seorang gadis tinggal bersama ibunya. Si Gadis namanya, dia baru berusia 9 tahun. Kehidupan mereka sangat memprihatinkan. Ibunya yang bernama bu Opat, seorang tukang jualan makanan keliling untuk menafkahi keluarganya karena sang ayah sudah lama menghadap Tuhan Yang Maha Kuasa. Si ibu hanya mampu membawa uang ke rumah dengan jumlah yang sangat sedikit. Buat makan saja kurang apalagi untuk membeli keperluan lain.
Setiap hari bu Opat berjualan keliling dengan penuh harapan agar kelak anaknya si Gadis bisa lebih baik hidupnya.
Suatu hari bu Opat jatuh sakit, tidak bisa berjualan. Dengan suara serak dia berkata pada anaknya. "Nak, sabar ya nak. Hari ini kita gak ada duit beli beras. Lapar ya nak?" kata si ibu. "Ya bu, lapar banget bu." "Kamu coba ke rumah ibu Sotul tetangga kita,mungkin bisa membantu," lanjut bu Opat. "Ya bu," sahut si Gadis.
Si Gadis berlari, berharap ibu Sotul mau memberikan sepiring nasi untuk mereka berdua.
"Bu, ibuku gak bisa jualan karena sakit bu. Tolong kami bu, kami belum makan seharian," si Gadis memohon. "Apa? Saya gak bisa membantumu. Saya gak punya nasi. Adapun ini untuk kucing saya," kata ibu Sotul. "Tolonglah bu, kasihani kami," si Gadis memohon lagi. "Pokoknya gak bisa. Pergi, pergi sana!" kata bu Sotul.
Si Gadis berlari menuju rumahnya sambil menangis tersedu-sedu. Dia langsung memeluk ibunya. Tidak ada nasi maupun beras yang dibawanya.
Tidak lama kemudian mereka mendengar suara seekor tikus dibawah tempat tidur mencicit-cicit. Si gadis tiba tiba terkejut melihat di mulut tikus ada sebuah cincin emas.
"Bu, tikus ini membawa sebuah cincin emas," kata si Gadis. "Ah, kamu jangan membohongi ibu ya," imbuh bu Opat. "Tidak bu, nah ini dia bu," si Gadis sambil mengambil cincin itu dan menunjukkannya kepada ibunya. "Gimana kalau kita jual saja, uangnya kita gunakan beli beras,"saran si Gadis.
Kemudian mereka berdua bergegas ke pasar berharap mendapatkan uang.
Sesampainya di pasar mereka langsung menuju toko emas. "Mbak, kami mau jual ini, cincin," kata bu Opat. "Oh ya, lihat dulu ya," kata pegawai toko.
"Apa itu emas, ya? bisik bu Opat kepada anaknya sambil mengelus elus kepalanya. "Mudah-mudahan aja bu," kata si Gadis.
Tiba-tiba pegawai toko mendekati mereka. "Bu, cincin ini emas asli, beratnya 5 gram, gimana bu mau dijual?" tanyanya. "Ya mbak, tapi gak ada suratnya," kata bu Opat. "Tidak apa-apa bu, tapi harganya berkurang. Satu gramnya kita hargai menjadi Rp.120.000." kata penjaga toko.
"Ya udah," kata bu Opat.
Dengan rasa senang si Mbak sudah menyerahkan uangnya, mereka pergi mencari warung nasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar